Cari Blog Ini

Minggu, 23 Agustus 2020

Subtema 3 Pembelajaran 2

 

 

Pemantulan dan Penyerapan Bunyi

1. Pemantulan Bunyi
    Selain mengalami perambatan, bunyi juga mengalami pemantulan. Ibarat sebuah kelereng yang
    dilempar ke dinding yang keras akan mengalami pemantulan, demikian juga dengan bunyi. 
    Pemantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai dinding atau permukaan yang keras. Permukaan
    yang keras itu, misalnya batu, besi, seng, dan kaca. Pemantulan bunyi dapat dibedakan menjadi 2 
    yaitu gaung dan gema.

    a. Gaung
        Gaung atau kerdam adalah bunyi pantulan yang datang sebelum bunyi asli selesai dikirim. Ketika
        terjadi gaung apa yang kamu ucapkan tidak terdengar jelas karena terganggu bunyi pantul. Contoh
        gaung adalah ketika berada diruangan yang sempit dan saat berbicara di depan mulut kaleng.
 
        Gaung terjadi karena bunyi dipantulkan oleh dinding yang jaraknya tidak jauh dari sumber bunyi. 
        Hal itulah yang menyebabkan datangnya bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli yang belum
        selesai terucapkan. Akibatnya, bunyi pantul mengganggu bunyi asli sehingga suara yang
        terdengar tidak jelas.

    b. Gema
        Gema terjadi karena bunyi di pantulkan oleh dinding yang jaraknya jauh dari sumber bunyi.
        Hal itu menyebabkan datangnya bunyi pantul setelah bunyi asli selesai terucapkan. Jadi, bunyi 
        pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli.
       
        Gema sering terjadi di gua-gua, lembah-lembah, dan bukit-bukit yang jaraknya jauh serta
        permukaannya keras dan rapat. Selain itu, gema juga dapat di pergunakan untuk mengukur 
        kedalaman jurang atau goa.

        Bunyi pantul dapat memperkuat atau memperkeras bunyi asli. Selain itu, juga dapat dipergunakan 
        untuk mengukur kedalaman suatu tempat. Misalnya mengukur kedalaman laut. Caranya dengan
        mencatat waktu yang diperkirakan oleh bunyi untuk merambat dari sumber bunyi ke dasar laut
        kembali lagi ke sumber bunyi.

2. Penyerapan bunyi
    Bunyi juga dapat diserap. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang 
    permukaanya lunak. Benda yang demikian disebut peredam bunyi, misalnya karpet, goni, kertas, 
    kain, busa, dan wol.

   Benda-benda tersebut dapat digunakan untuk mencegah terjadinya gaung atau kerdam. Dinding dan
   langit-langit gedung pertemuan, studio rekaman, dan gedung bioskop dilapisi dengan bahan-bahan
   tersebut supaya tidak terjadi gaung atau kerdam.



Anandaku untuk tugas selanjutnya kerjakan quizz berikut ; Quiz IPA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar